JANGAN TAKUT UNTUK BERKATA BENAR

JANGAN TAKUT UNTUK BERKATA BENAR

Halaman

Rabu, 20 Februari 2013

MEMBUKA PINTU TERZEKI

12 cara menambah rezeki berdasarkan Al Qur’an dan As-Sunnah

Firman Allah SWT:

“Tidak ada satu makhluk melatapun di muka bumi kecuali Allah yang menanggung rezekinya, dan Dia yang mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (Huud : 6)

“Sesungguhnya seorang jiwa tidak akan wafat sebelum Allah menyempurnakan semua rezekinya, maka hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki cara mencari rezeki tersebut”. (Al Hadits)

Dalam menjalani kehidupan, seorang hamba seharusnya meyakini bahawa rezekinya telah ditetapkan oleh Allah. Apabila rezekinya habis, maka dia tidak mungkin hidup di dunia lagi.

12 cara dilapangkannya rezeki seorang hamba:

1. Banyak Memohon Ampun.

“Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka: “Mohonlah ampunlah kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (melimpah ruah membawa kebaikan), dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (yang penuh dengan kebaikan dan manfaat).” (Nuh 10 – 12)

“Dan (Nabi Hud berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabb-mu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras (yang membawa kebaikan) atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu (yang sudah kalian miliki), dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (Huud : 52)

Imam Al-Hasan Al-Bashri pernah mendapat pengaduan bahwa manusia ditimpa kelaparan dan beliau memberikan solusi untuk memohon ampun kepada Allah. Begitu juga permasalahan lain yang menimpa manusia seperti kemiskinan dan kurangnya keturunan. Saat beliau ditanya kenapa melakukannya, maka beliau membawakan ayat di atas.

2. Menjaga diri di atas ketakwaan.

Pengertian takwa adalah mengerjakan segala perintah Allah sesuai dengan yang diperintahkan dengan mengharap pahala, serta menjauhi larangan Allah yang telah ditentukan kerana takut akan adab-Nya. Kerana dengan ketakwaan inilah seseorang akan dijamin rezekinya oleh Allah.

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (Ath Thalaaq : 2-3)

Sebagian ulama mengatakan bahawa dengan ketakwaan seseorang tidak akan menjadi faqir. Kerana Allah akan memberinya kecukupan baik dari segi zahir (lahir) ataupun kecukupan yang lebih besar dari sisi batin tatkala seseorang bertakwa dengan sebenar-benar ketakwaan. Inilah hakikat dari makna kecukupan, yaitu seseorang akan merasa tenang dengan yang sedikit dan merasa lebih dengan apa yang dianggap kurang oleh manusia.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tapi kekayaan adalah yang ada di hati” (HR. Bukhari Muslim)

3. Bertawakal kepada Allah.

Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda, “Andaikata kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, sungguh kalian akan Kami beri rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Di pagi hari keluar dalam keadaan perut kosong dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad)

Rasulullah memberikan contoh tawakal dengan burung kerana burung tersebut tidak memiliki simpanan makanan. Akan tetapi walaupun dengan kondisi yang demikian, dia di pagi hari keluar mencari rezeki dalam keadaan perut kosong dan di petang harinya sudah kenyang. Dan burung tersebut tidak hanya berdiam diri di sarangnya, akan tetapi keluar mencari rezeki.

Rukun (syarat) agar sikap tawakal terwujud secara nyata/benar :

Menyerahkan urusannya kepada Allah.
Menjalani sebab-sebab untuk mencapai tujuan tersebut.
Meyakini apabila kenikmatan tersebut datang semuanya adalah semata dari Allah.

Contoh: Seseorang yang sakit menyerahkan urusan sakitnya kepada Allah, akan tetapi dia tetap berubat, berusaha menyembuhkan penyakitnya. Akan tetapi setelah sembuh dia harus mengatakan bahawa kesembuhannya merupakan kurnia dari Allah.

4. Menyibukkan diri dengan ibadah.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengabarkan bahawa Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai Hamba-hambaku, hendaknya kalian memenuhi waktu (konsentrasi) dengan ibadah, kalau kalian melakukannya Aku akan memenuhi dada kalian dengan kekayaan, dan Aku akan menutupi kefakiran kalian. Kalau kalian tidak melakukannya, Aku akan memenuhi dada kalian dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutup kefakiran kalian.”

Maka hendaknya seorang hamba menyibukkan dirinya dengan ibadah dan tetap berusaha mencari rezekinya. Kerana dengan berkonsentrasi terhadap ibadah inilah yang akan mempermudah seseorang dalam mencari rezeki.

5. Mensyukuri nikmat-Nya.

Allah berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim : 7)

Rukun untuk mensyukuri kenikmatan :

Memuji Allah dengan lisannya.
Mengakui dalam hati bahwa semua nikmat tersebut datang dari-Nya. Apapun kenikmatan yang datang kepada kalian maka itu datangnya dari Allah (An-Nisaa : 79).

Menggunakan kenikmatan tersebut dalam ketaatan.

6. Istiqomah diatas agama.

Allah berfirman, “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (Al-Jin : 16)

7. Menyambung ibadah haji dan umrah.

Rasulullah s.a.w bersabda, “Terus-meneruslah kalian menyambung antara pelaksanaan haji dan umrah, sebab kedua ibadah ini menggugurkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana api menggugurkan karat di besi”.

8. Menyambung silaturahim.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah s.a.w bersabda, “Barang siapa yang senang Allah luaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari Muslim)

9. Berinfaq dengan pemberian dari Allah.

Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai anak adam berinfaklah, maka Aku akan berinfaq kepadamu”.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada satu haripun yang berlalu kecuali ada dua malaikat yang turun, satu malaikat berkata, Ya Allah, berilah kepada orang yang berinfak di hari ini ganti untuknya. Dan malaikat yang lainnya berkata, Ya Allah berikanlah kerugian kepada orang yang tidak berinfak di hari ini.” (HR. Bukhari Muslim)

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu tidak pernah mengurangi harta.” (HR. Bukhari Muslim)

Allah berfirman, “Apapun yang kalian infaqkan dari sesuatu, maka Dialah yang akan menggantinya, dan Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.” (Saba’ : 39)

10. Berinfaq kepada penuntut ilmu.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahawa datang seorang lelaki kepada Rasulullah mengadukan saudaranya yang belajar kepada Rasulullah dan tidak bekerja, maka dijawab oleh Nabi, “Barangkali kamu mendapat rezeki dikeranakan saudaramu.” (HR. Imam Ahmad)

Dengan adanya orang yang menuntut ilmu, maka umat Islam akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak.

11. Berbuat baiklah kepada orang-orang yang lemah.

Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah kalian itu mendapatkan rezeki dan mendapatkan pertolongan kecuali kalau kalian berbuat baik terhadap orang-orang yang lemah di antara kalian.” (HR. Imam Bukhari)

12. Menjaga solat lima waktu.

Diantara cara menjaga solat lima waktu :

Melakukannya di awal waktu yang utama.
Apabila laki-laki maka wajib solat berjamaah di masjid Apabila seorang ketua keluarga maka memerintahkan anggota keluarganya untuk mengerjakan solat.

Allah berfirman, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan solat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepada kalian. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Thaahaa : 132)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat di atas bahwa apabila seseorang memerintahkan keluarganya untuk mengerjakan solat dan bersabar terhadapnya, maka dia akan dikurniakan rezeki dari arah yang tidak pernah dia sangka.

Wallahua'lam.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan